TIKETNONTON.COM.Jakarta – Gitaris Rolling Stones, Ronnie Wood mengaku sangat kesal dengan pemerintah menanggulangi pandemi Covid-19. Menurutnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah gagal memegang kendali atas penanganan masalah.
Akibatnya kurva positif Covid-19 di negara itu belum membengkok ke bawah. Imbas yang lain, bandnya bersama Mick Jagger harus menunda pembuatan album baru hingga sejumlah konser musik yang telah direncanakan.
“Covid-10 bukan lelucon,” kata Ronnie dengan nada tinggi kepada Thetimes.co.uk, Sabtu 22 Agustus 2020.
Rasa kesal Ronnie tak hanya karena bandnya tidak bisa melakukan aktivitas, tetapi juga karena pelaku dan staf industri live musik sangat terdampak pandemi.
Sepertinya tidak ada yang menjadi bosnya, semua orang tampaknya tersesat.
Acara berkaitan live musik sama sekali tak jalan karena ditakutkan memicu kluster baru karena rentan disesaki penonton. Namun, di satu sisi, tempat makan di Inggris penuh sesak karena dipadati pengunjung yang restorannya tak mematuhi protokol kesehatan pandemi.
“Ini benar-benar menyebalkan. Sepertinya tidak ada yang tahu tentang itu, sepertinya tidak ada yang menjadi bosnya, semua orang tampaknya tersesat. Anda pergi ke restoran dan lokasinya penuh sesak, namun Anda tidak diizinkan pergi ke konser. Maksudnya apa itu?” kata gitaris Rolling Stones berusia 73 tahun itu.
Karena sikap pemerintah yang tidak transparan mengatasi masalah dan keluarnya kebijakan yang simpang siur sehingga menyebabkan warganya kebingungan dan rentan terkena penyakit, Ronnie mengaku tak tahu lagi harus berpegangan ke mana.
“Aku kehilangan kepercayaan karena tidak mendapat arahan dari orang yang seharusnya mengetahu,” ujarnya.
Ronnie menuturkan, proses perekaman materi untuk album baru Rolling Stones akan selesai dalam waktu dekat, tetapi kebijakan lockdown akibat pandemi memupuskan harapan itu.
Saat ini, ia mengaku sangat rindu rangkaian konser panjang Rolling Stone keliling negara. Akibat pandemi ini, kebersamaannya dengan anggota band juga menjadi berkurang.
“Kami adalah band tur. Dan kami merindukannya. Kami merindukan kebersamaan sebagai sebuah band. Tapi sekarang, sampai kita bisa keluar [konser] lagi, kita tetap berhubungan dan melakukan urusan kita sendiri-sendiri,” kata Ronnie.